Materiuas's Blog

26/01/2010

CTG CARDIOTOCOGRAPHY

Filed under: 1 — materiuas @ 9:02 am

CTG CARDIOTOCOGRAPHY

Kesejahteraan Janin

Meliputi:

  1. Hitungan Gerakan Janin
  2. Penilaian Biofisikal
  1. Gerakan pernafasan janin (fetal breathing movement – FBM)
  2. Gerakan tubuh kasar,
  3. Tonus janin dan
  4. Volume cairan amnion

DEFINISI CTG

Suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak.

Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.

SYARAT PEMERIKSAAN CTG

  • Usia kehamilan mulai 28 minggu
  • Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan)
  • Punktum maksimun denyut jantung janin (DJJ) diketahui
  • Prsedur pemasangan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan

Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada:

  • IBU
  • JANIN

IBU

–        Pre-eklampsia-eklampsia

–        Ketuban pecah

–        Diabetes melitus

–        Kehamilan ³ 40 minggu

–        Vitium cordis

–        Asthma bronkhiale

–        Inkompatibilitas Rhesus atau ABO

–        Infeksi TORCH

–        Bekas SC

–        Induksi atau akselerasi persalinan

–        Persalinan preterm

–        Hipotensi

–        Perdarahan antepartum

–        Ibu perokok

–        Berusia lanjut (>35 tahun)

–        Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.

–        Untuk kehamilan beresiko rendah untuk memonitoring kesejahteraan janin.

JANIN

  • Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
  • Gerakan janin berkurang
  • Suspek lilitan tali pusat
  • Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
  • Hidrops fetalis
  • Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
  • Mekoneum dalam cairan ketuban
  • Riwayat lahir mati
  • Kehamilan ganda

Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil pada usia kehamilan 28 minggu untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan:

  • Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
  • Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
  • Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
  • Polihidramnion (air ketuban berlebih)

PERSIAPAN PEMERIKSAAN CTG

  • Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
  • Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
  • Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
  • Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat segera diberikan pertolongan yang  sesuai.
  • Konsultasi langsung dengan dokter kandungan

PROSEDUR

  • Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).
  • Kosongkan kandung kencing.
  • Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
  • Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.

  • Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan punktum maksimum DJJ
  • Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir..
  • Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.
  • Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG.
  • Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
  • Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
  • Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).
  • Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali
  • Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
  • Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung jawab atau paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter. PARAMEDIK (BIDAN) DILARANG MEMBERIKAN INTERPRETASI HASIL CTG KEPADA PASIEN

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.